![](file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Alhambra, Kemegahan Istana Merah
![](file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
Keindahan Alhambra banyak memberi inspirasi
Dengan bala tentara sebanyak 12.000 orang, Tariq bin Ziyad memimpin peralihan kekuasaan. Muslim memasuki Spanyol bukan sebagai agresor atau penindas, namun sebagai pembebas: Muslim berhasil menciptakan sebuah masyarakat yang multikultural, di mana banyak pemeluk Nasrani dan Yahudi duduk sebagai pejabat pemerintahan.
Lebih jauh lagi, Yahudi mencapai zaman keemasannya pada masa ini. Al-Andalus adalah sebuah contoh yang luar biasa mengenai penerapan toleransi. Kasih sayang yang dimiliki Muslim bagi mereka yang beragama lain telah menciptakan rasa simpati. Banyak yang memeluk Islam karena agama ini menyediakan tuntunan hidup yang lengkap saat tatanan sosial saat itu sedang dilanda kekacauan.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
Pada masa itu, semua hal yang menyangkut ilmu pengetahuan dijunjung tinggi. Bahkan, peninggalan ilmuwan Yunani dan Romawi bisa dipelajari di sini. Sarjana Arab berhasil menelurkan ensiklopedi berseri pada abad ke-11. Toledo menjadi pusat ilmu pengetahuan. Tak pelak lagi, peradaban Islam di Spanyol adalah gerbang utama menuju Renaisans Eropa.
KEINDAHAN ARSITEKTUR ANDALUSIA
Para seniman Muslim menggunakan keterampilan arsitektur mereka yang luar biasa dalam membangun masjid dan istana. Istana Alhambra dan Masjid Agung Kordoba, adalah dua dari sekian banyak masterpiece arsitektur yang lahir dari tangan seniman Muslim yang masih bisa dilihat sampai kini. Mengenai Alhambra, ia disebut Marianne Barrucand dalam "Moorish Architecture in Andalusia" sebagai, "sebuah utopia, kenangan gemilang dari zaman keemasan yang telah hilang di mana terdapat kenyamanan, keindahan puisi, toleransi, kesenian dan pengetahuan."
Istana Alhambra
Salah satu bangunan terkenal dari arsitektur Islam terbaik adalah Istana Alhambra, yang terletak di Granada. Dalam "The Genius of Arab Civilization", digambarkan sebagai sebuah benteng - kota di dalam kota, sebuah kompleks berciri khas Islam pada zaman itu.
Alhambra, berasal dari bahasa Arab, Al-Hamra yang berarti merah. Disebut juga Istana Merah karena nuansa merah yang mengelilinginya. Konstruksinya dimulai pada periode Nasrid, dan selesai dibangun pada abad ke-14. Muhammad al-Ghalib membuat pondasi, lalu konstruksinya lebih lanjut dikerjakan oleh anaknya Muhammad II. Di dalamnya bertebaran kaligrafi bertemakan Kerajaan Allah SWT dan "Wa La Ghalib illa Allah," yang bermakna, "Tiada Kemenangan Selain Milik Allah SWT".
![](file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
Ruang Dalam Masjid Agung Kordoba
Zaman keemasan Islam dimulai dari pemerintahan Abdurrahman, Khalifah pertama Bani Umayyah. Ia dijuluki Elang dari Andalusia. Segera setelah diangkat, ia mulai membuat perencanaan matang bagi konstruksi Masjid Agung Cordoba. Al-Hakam, putranya kemudian melanjutkan pembangunan Masjid. Oleg Grabar dalam "The Genius of Arab Civilization", menggambarkan perencanaan Masjid sebagai simpel dan fleksibel.
Mihrab tampil dalam bentuk yang lain dari biasanya, tulis Grabar. Kecil, tanpa jendela - tempat yang gelap lagi misterius demi menciptakan kekhusyu'an selagi mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Sementara kubahnya, tulis Grabar, kuat mengesankan makna ikonografik - "motif tumbuh-tumbuhan dan tekstur dekorasi yang kaya menjadi perlambang dari keindahan surga..." Keindahan Masjid ini begitu membekas, tak heran, "seseorang bisa sepenuhnya memahami kala seorang penyair memuji keindahannya: 'cahaya keemasan yang bersinar dari kubahmu (Masjid) laksana bintang yang berkelap-kelip di antara awan."
0 komentar:
Posting Komentar